Friday, April 29, 2011

Waktu yang Sedang Hujan

Inilah malam yang senyap
Yang memberi ruang sendiri di ujung hatiku
Malam yang beri waktu tuk sejenak saja menghitung butir hujan diantara derai tawa

Waktu memang tak pernah mau sedikit saja mengerti  tentang rasa
Seenaknya sendiri memanggil setiap cinta kami satu persatu
Yaa seenaknya sendiriiiiii..
Cinta yang memang sudah tua
Tapi yaa memang cinta itu tiada duanya
Tak ada satupun yang mampu menggantikan
Yaa..tak ada…

Dan hujan malam ini pun menghantarkan cinta itu kembai di samping singgasana indahmu

Trimakasih waktu yang sedang hujan


29/04/2011

Tuesday, April 19, 2011

sms untuk Gusti



Gusti, 
tau nggak??
untuk mengembalikan semua yang sudah luntur itu sangat susah ternyata.

ehm, apa aku butuh naptol ya?
untuk mengembalikan warna cinta ini?

aduhh, Gusti ini bisa aja...

trus beli naptolnya dimana yak?
kalo Gusti tau, bales sms ini ya..:*

*menggirim pesan*

20/04/2011

Saturday, April 16, 2011

bersyukur di tengah keterbatasan

Pagi tadi saya main ke HKI, SLB Hellen Keller Indonesia, di daerah Gamping...
ini kali kedua saya main kesana. selain karena memang kangen dengan anak-anak, saya dengan teman saya Denty sengaja kesana hari ini karena ada anak yang berulang tahun. Firman namanya. Dia ulang tahun yang ke 8. 

mata dan pikiranku menerawang jauh sepanjang perjalanan saya dengan Tole,Vespa hitam saya, dari kost sampai ke Gamping...wajah-wajah manis mereka terus bermunculan satu persatu. mbak Lia, Friska, Herman, Tama, Firman, Dafa, Warni, si kembar Albert dan Gilbert dan masih banyak lagi. ah..sudah tidak sabar lagi untuk bertemu dengan mereka.

sesampainya di HKI saya disambut oleh si cantik Friska yang membantu Denty membukakan gerbang. dengan bahasa isyaratnya dia memberi salam dan menyapaku.."m mm bbak rosaaa.." di barengi bahasa isyarat huruf R dan kemudian di naikkan ke atas karena saya tinggi. ternyata Friska masih ingat aku..hehe.

hari sabtu adalah hari bersantai-santai di HKI. ketika saya masuk di ruang tamu asrama, anak-anak sedang menonton tivi.sebenarnya hanya beberapa yang menonton karena banyak dari mereka lebih sibuk bermain-main sendiri. setelah bertegur sapa, saya langsung menyapa yudha yang duduk mojok. berusaha mengingat ingat nama beberapa anak. 

setelah beberapa menit, saya pindah ke bagian tengah. terlihat disana bu Peni yang memangku anaknya dan beberapa anak-anak HKI yang duduk di sebelahnya. baru saja saya duduk, mbak Lia yang memang tidak bisa melihat, meraba-raba kearah depan berusaha mencari saya (mungkin). dan ternyata memang benar. begitu tangan menyentuh ujung jarinya, dia langsung memangil saya.."mbak rosa..". saya langsung bercakap-cakap dengan mbak Lia. ternyata pagi tadi anak-anak HKI senam. besok juga dia ma pulang ke Purwokerto. hihi..mbak Lia mbak Lia. Mbak Lia hobi banget njahit lhoUmurnya 14tahun.

setelah bercakap dengan mbak Lia, aku menyapa anak-anak di sebelah mbak Lia. ada Reni dan 2 anak yang saya lupa namanya. hehe. dan ada satu anak cewek yang duduk di pojok tikar. begitu saya menyapa dia hanya diam saja dan entah tau dari mana (mungkin mendengar waktu suster memanggil nama saya), dia langsung menyapaku. "mbak rosa..." dengan suara sengau nya,,saya membalas sapaanya dan menanyakan namanya. kali pertama saya datang ke HKI,anak ini sedang pulang. jadi ini kali pertamanya saya bertemu dengan dia. rupanya nama anak ini Nurul. 
"nama saya Nurul, hobi nyanyi dan mainan kursi mbak rosa" begitu katanya dengan maasih menundukkan mukanya.
"oh ya..waaa sekarang nyanyi dong Nurul" mintaku.
tak berapa lama Nurul bersenandung. entah lagu apa saya juga tidak tau sebenarnya. karena suara Nurul memang kecil dan tidak begitu jelas. 
dia terus bernyanyi sedangkan aku menepuk-nepuk paha senada dengan lagunya.

secara fisik, Nurul punya fisik yang bagus. badannya tinggi, rambutnya lebat, pendengarannya juga luamayan bagus. tapi dia memang kurang beruntung diparasnya. menurut cerita teman saya, denty, Nurul terlahir dengan muka rata. tanpa kelopak mata, hidung, dan bola mata. dan sampai dengan umurnya yang kurang lebih 10-11an ini Nurul sudah melewati 7X operasi untuk membentuk mukanya.7X?? yaa 7X.  dan sekarang memang Nurul memiliki kelopak mata tanpa bola mata, hidung yang lebih cenderung pesek. kelpoak mata dan hidungnya memang terlihat buatan. jauh..sangat jauh berbeda dengan milik kita pada umumnya. usut punya usut itu karena Ibu Nurul minum obat penggugur kandungan sewaktu menagndung nurul. dan alhasillll.. bukannya gugur tapi..??
ehmmm…miris sekali ketika melihat paras Nurul. apalagi ketika melihat bekas jahitan panjang di sisi-sisi kanan kiri kelopak matanya, dan hidung...aduh Gustiiiiiiiiiiii...rasanya ingin berteriak!

ini ga adil, Gusti!

sesekali dia berhenti bernyanyi dan tiba-tiba menangis tanpas sebab. dan pasti guru-guru dan suster akan langsung teriak.."Nurul ga boleh nagis!" dan Nurul akan langsung diam. 

aku masih terus duduk bersila di depannya. memegang tanggannya dan mencuri-curi pandang ke anak-anak yang lain. Haha..anak-anak HKI memang super lucu. Mereak ada yang menonton tivi dengan jarak 5-10 cm dari layar, berdiri di jendela, tidur sambil nangis ga jelas, manja2an dengan suster dan guru.haha…selalu ada-ada saja yang mereka lakukan.

sampai saat makan siang, saya masih menemani Nurul. menggambilkan nasi, sayur dan lauknya. dia bilang dia mau makan pakai ayam. ga mau kalo pakai ilkan. karena ikan banyak durinya. dan tba-tiba dia bilang mau makan tempe. haha. Nurul nih, ada ada aja...dan manja nya pun keluar. dia mau disuapin! tapi saya menolak menyuapi.pikir saya dia masih bisa makan sendiri meski masih saya bantu. setelah berdoa, Nurul melahap nasi sayur dan lauk di depannya. sesekali berhenti karena sendoknya melesat jauh dari piringnya. selesai makan Nurul mengambil minum dan kemudian membawa piring dan gelas kotornya ke dapur. semua di lakukan sendiri. 

Anak-anak di HKI memang dilatih untuk bisa mandiri. paling tidak untuk kebutuhan mereka sendiri. Makan, minum, mandi. mereka juga membereskan kursi-kursi dan meja makan. untuk mencuci piring adalah tugas Friska, Herman dan satu anak lagi (saya lupa namanya) karna memang mereka yang lebih terlatih dan penglihatannya maasih sedikit bagus.

setelah selesai makan, Nurul sudah tidak sabar mau jalan. tapi Ibu asrama tidak memperbolehkannya karena belum berdoa. begitu mendengar larangan Ibu asrama nurul kembali duduk dan berdoa

"mari teman-teman kita berdoa...Terimakasih....dan bla bla bla.."

suaranya tak akan terdengar anak-anak yang lain yang sibuk dengan diri mereka sendiri dan memang pendengaran mereka tidak bagus.
tapi saya dengar karena saya hanya duduk di depannya. saya perhatikan parasnya yang..argggg entah harus memuji atau menghina. saya memperhatikan bagaimana dia berdoa. berterimakasih kepada Tuhan karena sudah di beri makan siang...

itu lah Nurul yang masih terus bersyukur ditengah segala keterbatasnya.

Jangan lupa bersyukur,,, kita lebih beruntung dari Nurul dan teman-teman HKI.

terimakasih untuk pelajaran berrarti hari ini, Rul dan teman2 HKI.selalu ..:)



15/04/2011





Sunday, April 10, 2011

Hatiku Selembar Daun

Hatiku selembar daun melayang jatuh di rumput;
nanti dulu, biarkan aku sejenak terbaring di sini;
ada yang masih ingin kupandang, yang selama ini senantiasa luput;
sesaat adalah abadi sebelum kausapu tamanmu setiap pagi.

*SDD-1982*

Sms untuk Gusti



Gus, Gusti…
Saya mau minta ijin mengeluh boleh ya…L

--------pesan terkirim------



10/04/2011       
16.15