Sore yang cerah.
Langit biru dengan awan putih mempercantik langit Jogja. Hari ini aku mempunyai
janji untuk ikut datang di kegiatan berbagi nya Komunitas PagiBerbagi. Sesuai
dengan namanya, komunitas ini memang berisi
orang-orang yang suka berbagi. Berbagi kasih, berbagi buku, berbagi beras,
berbagi sarapan, tapi nggak berbagi suami lho ya…hehe.
Minggu ini, komunitas
PagiBerbagi berencana berbagi kasih di sebuah panti asuhan balita di pinggiran kota
Jogja. Panti Asuhan Balita Gotong Royong. Ya, itu lah panti yang akan menjadi
destinasi komunitas militant ini.
|
Crew PagiBerbagi di Panti Asuhan Balita Gotong Royong |
Karena 1 dan lain
hal, aku memilih berangkat ke TKP lebih dulu dari teman-teman PagiBerbagi
dengan seorang teman. Lokasi panti asuhan yang berada di ring road selatan itu memang lumayan jauh dari kost ku yang berada
di daerah Gejayan. Sekitar 30 menit waktu yang kami butuhkan untuk sampai di
panti asuhan Gotong Royong.
Kedatangan kami di
sambut oleh wajah manis dan polos anak-anak asuh panti gotong royong itu. Sebetulnya
ini kali kedua aku dan Arya bertemu dengan anak-anak lucu itu setelah
sebelumnya kami pernah datang untuk men-survey
tempat dan mendata kebutuhan panti. Rupanya beberapa simpatisan komunitas PagiBerbagi
sudah datang lebih dulu dan masing-masing tampak sudah asik bermain dengan
anak-anak. Ada yang menggendong, menyuapi, atau sekedar duduk menemani
adik-adik. Meski newcomer di
komunitas ini, aku dengan PD-nya langsung menyempilkan diri di dalam gerombolan
yang tumbuh dan berkembang di tangan Mas Arya Gede dan Mas Bima.
Panti Asuhan Balita
Gotong Royong ini adalah salah satu panti yang ada di Jogja. Panti ini menampung
bayi-bayi yang sengaja di buang atau pun sengaja di titipkan oleh orang tuanya
karena berbagai alasan. Salah satunya karena kasus Married by Accident. Ada 22 anak asuh di dalam rumah sederhana itu.
Mulai dari bayi yang baru berumur 2 minggu sampai kelas 1 SD. Dan dari ke -22
anak tersebut tak ada yang tau siapa dan dimana orang tuanya. Di tangan perawat-perawat
pantilah mereka mendapatkan kasih sayang selayaknya dari orangtua.
|
merawat dengan penuh cinta |
Miris memang ketika
melihat wajah-wajah polos itu tak punya siapa-siapa di dunia ini. Bahkan
orangtua yang melahirkanpun dengan teganya meninggalkan mereka di sebuah panti
asuhan. Dosa apa mereka hingga nasib harus mengantarkan mereka ke rumah mungil
bernama “PANTI”? Aku yakin, kalaupun mereka bisa bicara, dan tau keadaan
mereka, mereka pasti juga menginginkan peluk hangat orangtuanya. Dan bukan di
tempat itu dengan teman-teman yang tak ada hubungan darah 1 pun.
Merengek dan tak lama
kemudian tangis menyusulnya. Rewel. Nakal. Manja. Ngambek. Semua menjadi hal
yang tak bisa terpisahkan dari anak-anak itu.
|
Kepala suku dan teman2nya |
|
Surya makan coki-coki |
|
minum cucuuuuu |
Ijonk, Ello, Surya
dan 19 anak lainnya di Panti itu seperti malaikat tak bersayap yang turun
langsung dari tempat yang konon indah bernama Surga. Tapi, malaikat-malaikat
itu milik siapa?
Ah, siapa pun mereka, mereka telah hadir di bumi ini
untuk mengisi kebahagiaan orang-orang di sekitarnya. Seperti di sore ini,
mereka melengkapi kebahagiaan hidupku dan mengajakku untuk terus bersyukur.
No
one knows His plan. Semua pasti sudah di rencanakan dan
sudah pasti itu yang terbaik untuk mereka. semoga… :)
PS: Makasih mas arya
udah menculik saya kesana..:)
06/02/2012
01.25