Nama adalah doa. Seperti iutalh ungkapan yang
sering di jadikan panutan di masyarakat saat memberikan nama kepada anak.
Sehingga tak mengherankan ketika para orang tua sangat berhati-hati dalam memberi nama. Memakai beberapa nama public
figure, religious figure atau pun orang-orang yang menginspirasi untuk
dijadikan nama anaknya adalah hal yang lazim di masyarakat kita. Alasannya jelas agar anaknya bisa menjadi seperti
orang-orang tersebut. Sebut saja Muhammad. Orang tua memberi nama anaknya
Muhammad dengan harapan bahwa kelak nanti anaknya akan tumbuh dan berkembang
seperti Nabi Muhammad. Baik secara attitude maupun mental. Ada juga yang karena
terobsesi anaknya menjadi seorang pemain bola yang terkenal maka sang orang tua
memberikan nama sama persis seperti pemain bola. Contohnya kakak pertama saya. Yang
memberikan nama anaknya LOPEZ (pemain PSIS Semarang) dan anak kedua nya ROBBEN (pemain
sepak bola Belanda). Ya seperti itulah fenomena yang terjadi di masyarakat kita. dan masih
banyak lagi kasus serupa.
Nah, bicara soal arti nama, beberapa hari yang
lalu saya sempat iseng bertanya kepada Ibu saya tentang arti nama saya. Karena
memang sampai detik ini saya sendiri masih belum tau persis apa arti dari nama
saya. Jadinya saya sering mereka reka sendiri kira-kira apa arti nama saya ini,
ROSA DAHLIA YEKTI PRATIWI.
“harusnya namamu itu ROSA DAHLIA LAMURI. Itu nama
teman Ibu yang jadi suster di Biarawati Muntilan. Orangnya baik hati. Feminin.
Rosa itu kan mawar, dahlia juga mawar. Cantik semua, persis sama temen ibu
itu.“
“Kalo YEKTI PRATIWI itu bapak yang ngasih nama.
Bapak dulunya mau ngasih nama kamu PRATIWI SARWI INDAH. Tapi ga jadi. Trus
jadinya ya kayak sekarang ini, ROSA DAHLIA YEKTI PRATIWI.”
“Ya biar kamu jadi kayak temen Ibu. Baik hati
sekali dan cantik, feminine”
Seperti itulah apa yang Ibu sampaikan ke saya.
Mendengar alasan itu, spontan saja saya Cuma bisa tertawa terkekeh-kekeh.
Impian Ibu untuk mempunyai anak cantik femnin seperti temannya itu ternyata
meleset jauh.
“ternyata kamu malah tomboy” seperti itulah Beliau
bilang saat saya tanya impiannya terwujud ga?
Ya, nama itu memang sebagian dari doa dan
pengharapan. Tapi teori kadang berbeda ketika di lapangan. Saya yang memang
sedari kecil jauh dari sosok perempuan dan selalu dekat dengan sosok lelaki,
membuat penampilan dan jiwa saya lebih macho dari wanita pada umumnya. tapi setidaknya
saya masih bisa berjuang untuk mewujudkan salah satu doa Ibu dari nama saya,
menjadi anak yang baik hati. I’ll do, Ibu…. J
24/02/2012
16.44
ngono wae nduk...wes apik kok
ReplyDelete