Thursday, March 1, 2012

Malaikat itu Punya Siapa?



Sore yang cerah. Langit biru dengan awan putih mempercantik langit Jogja. Hari ini aku mempunyai janji untuk ikut datang di kegiatan berbagi nya Komunitas PagiBerbagi. Sesuai dengan namanya,  komunitas ini memang berisi orang-orang yang suka berbagi. Berbagi kasih, berbagi buku, berbagi beras, berbagi sarapan, tapi nggak berbagi suami lho ya…hehe.

Minggu ini, komunitas PagiBerbagi berencana berbagi kasih di sebuah panti asuhan balita di pinggiran kota Jogja. Panti Asuhan Balita Gotong Royong. Ya, itu lah panti yang akan menjadi destinasi komunitas militant ini. 
Crew PagiBerbagi di Panti Asuhan Balita Gotong Royong


Karena 1 dan lain hal, aku memilih berangkat ke TKP lebih dulu dari teman-teman PagiBerbagi dengan seorang teman. Lokasi panti asuhan yang berada di ring road selatan itu memang lumayan jauh dari kost ku yang berada di daerah Gejayan. Sekitar 30 menit waktu yang kami butuhkan untuk sampai di panti asuhan Gotong Royong. 

Kedatangan kami di sambut oleh wajah manis dan polos anak-anak asuh panti gotong royong itu. Sebetulnya ini kali kedua aku dan Arya bertemu dengan anak-anak lucu itu setelah sebelumnya kami pernah datang untuk men-survey tempat dan mendata kebutuhan panti. Rupanya beberapa simpatisan komunitas PagiBerbagi sudah datang lebih dulu dan masing-masing tampak sudah asik bermain dengan anak-anak. Ada yang menggendong, menyuapi, atau sekedar duduk menemani adik-adik. Meski newcomer di komunitas ini, aku dengan PD-nya langsung menyempilkan diri di dalam gerombolan yang tumbuh dan berkembang di tangan Mas Arya Gede dan Mas Bima.

Panti Asuhan Balita Gotong Royong ini adalah salah satu panti yang ada di Jogja. Panti ini menampung bayi-bayi yang sengaja di buang atau pun sengaja di titipkan oleh orang tuanya karena berbagai alasan. Salah satunya karena kasus Married by Accident. Ada 22 anak asuh di dalam rumah sederhana itu. Mulai dari bayi yang baru berumur 2 minggu sampai kelas 1 SD. Dan dari ke -22 anak tersebut tak ada yang tau siapa dan dimana orang tuanya. Di tangan perawat-perawat pantilah mereka mendapatkan kasih sayang selayaknya dari orangtua. 
merawat dengan penuh cinta
Miris memang ketika melihat wajah-wajah polos itu tak punya siapa-siapa di dunia ini. Bahkan orangtua yang melahirkanpun dengan teganya meninggalkan mereka di sebuah panti asuhan. Dosa apa mereka hingga nasib harus mengantarkan mereka ke rumah mungil bernama “PANTI”? Aku yakin, kalaupun mereka bisa bicara, dan tau keadaan mereka, mereka pasti juga menginginkan peluk hangat orangtuanya. Dan bukan di tempat itu dengan teman-teman yang tak ada hubungan darah 1 pun. 

Merengek dan tak lama kemudian tangis menyusulnya. Rewel. Nakal. Manja. Ngambek. Semua menjadi hal yang tak bisa terpisahkan dari anak-anak itu. 

Kepala suku dan teman2nya



Surya makan coki-coki

minum cucuuuuu

Ijonk, Ello, Surya dan 19 anak lainnya di Panti itu seperti malaikat tak bersayap yang turun langsung dari tempat yang konon indah bernama Surga. Tapi, malaikat-malaikat itu milik siapa? 

Ah, siapa pun mereka, mereka telah hadir di bumi ini untuk mengisi kebahagiaan orang-orang di sekitarnya. Seperti di sore ini, mereka melengkapi kebahagiaan hidupku dan mengajakku untuk terus bersyukur. 

No one knows His plan. Semua pasti sudah di rencanakan dan sudah pasti itu yang terbaik untuk mereka. semoga… :)



PS: Makasih mas arya udah menculik saya kesana..:)


06/02/2012
01.25

2 comments: