Monday, January 10, 2011

Senyum di Balik Bingkai

Mentari menyambut pagiku hari ini. Angin pun membawa angin segar kedalam kamarku yang kecil tapi selalu membuatku nyaman.
“Ah, pagi yang sangat indah” pikirku semabari membuka daun jendela.
“selamat pagi pak, selamat pagi bu” sapaku kepada 2 orang yang selalu memompa energy ku setiap harinya. Seperti biasa mereka menjawab sapaanku dengan senyum mereka yang selalu mengembang.
“Ah...betapa cantik dan gantengnya kalian pak, bu… “batinku.
Dengan masih tersenyum aku mulai hari ini. Membereskan tempat tidur. Menyiapkan tugas-tugas kantor. Kemudian menarik handuk hijau dan segera berlalu ke kamar mandi.
Hari ini aku punya 2 kelas. Kindy 3 dan Under 5. Beruntung materi mengajar sudah aku siapkan untuk seminggu. Jadi nanti datang kekantor tinggal mengajar saja.
“saya berangkat dulu ya pak, bu” pamitku sambil mencium pipi kanan kiri mereka.
Sepanjang jalan aku terus berfikir dan tak henti-hentinya bersyukur betapa aku sangat bangga memiliki mereka. Dengan semua kelebihan dan kekurangan mereka. 2 orang tua yang sangat tegar menjalani hidup yang jauh dari manis ini. Semangat nya untuk terus “hidup” di hari berikutnya tercermin dari otot-otot di tangannya. Kesabaran mereka menghadapi kenakalan-kenakalan ku dan kakak-kakakku membuat ku terus hormat kepada mereka. Sungguh, orang tua yang tiada duanya, PASTI!
Senja telah datang keperaduan menggantikan terik siang.
“saatnya bertemu dengan mereka lagi..” bisikku sambil mengemasi barang-barangku dan siap untuk pulang dari kantor. Dan benar! Seperti biasa mereka sudah menantiku dikamar, masih dengan senyum termanis mereka.
“ halo pak, bu,,,,hari ini….” Blab la bla… aku menceritakan semua yang terjadi dijalan, kantor, kelas yang aku ajar, dan sebagainya. Dan tidak banyak yang mereka lakukan kecuali tersenyum melihat mulutku yang penuh makanan tapi terus bercerita dengan penuh semangat. Aku tak ingin melewatkan 1 peristiwa pun untuk ku ceritakan kepada mereka. Sampai semua cerita itu selesai, mereka masih tersenyum.
Jika malam sudah menemaniku, maka aku ciumi pipi kanan kiri, dan kening mereka. Selalu ku bisikkan “I LOVE YOU” setiap malam menjelang aku tidur.

Seperti itulah kulalui hari-hari ku. Menyambut pagi ditemani oleh 2 orang yang hebat, menjalani hari diantara doa 2 orang yang hebat juga, membagi cerita dengan 2 orang yang hebat, dan kembali menjemput bunga tidur bersama senyum 2 orang yang terhebat. Sungguh hari-hari yang luar biasa. Meskipun mereka, 2 orang hebat ku itu, orang tua yang penuh dengan kesabaran dan kasih, hanya menemaniku dengan senyumnnya dibingkai foto. Senyum mereka hadir hanya didalam bingkai foto 4R ku.
“Betapa aku merindu senyummu yang tak hanya tersembunyi dibalik bingkai saja pak, bu…. L” bisikku sambil mengusap lembut bingkai foto Bapak dan Ibu kemudian mendekap erat dalam pelukanku.


In the quite morning of Argulo 3, Jogja
09/01/2011
Little bit inspired from my own life…hehe

No comments:

Post a Comment